Melahirkan Kini Tak Sakit Lagi Dengan Hypnobirthing

Mengandung selama sembilan bulan, melahirkan, dan mempunyai anak adalah hal yang sangat dinanti-nantikan oleh seorang wanita yang telah hidup berkeluarga. Namun demikian, bagi seorang wanita khususnya ibu-ibu muda, proses persalinan seringkali merupakan sesuatu yang menakutkan. Hal ini diperparah oleh rumor-rumor yang beredar yang mengatakan bahwa proses melahirkan itu menyakitkan. Akibatnya, rasa takut yang dimiliki semakin tinggi dan menyebabkan rasa nyeri seolah lebih kuat daripada seharusnya karena dalam pikiran mereka telah tertanam bahwa proses persalinan itu menyakitkan.
Menurut ilmu kedokteran, rasa nyeri merupakan suatu hubungan kompleks antara berbagai macam faktor fisik dan psikis. Rasa takut akan menghalangi proses persalinan karena ketika tubuh manusia mendapatkan sinyal rasa takut, tubuh akan mengaktifkan pusat siaga dan pertahanan. Akibatnya, pusat mengirimkan darah ke seluruh organ yang terlibat untuk suatu proses siaga (running or fighting process). Karena rahim bukan merupakan organ yang terlibat dalam proses siaga, rahim hanya mendapatkan sedikit aliran darah sehingga rahim mengalami kekurangan aliran darah. Oleh karenanya, dapat menghalangi proses persalinan dan meningkatkan rasa nyeri serta menyebabkan waktu melahirkan menjadi lebih panjang.

Sangat diperlukan kesiapan mental dan ketenangan batin oleh ibu-ibu yang akan melahirkan secara alami. Dari hasil penelitian ditemukan adanya hubungan antara stress psikis dengan kelahiran bayi prematur. Hypnobirthing adalah suatu bentuk terapi alternatif yang secara holistik membantu ibu untuk rileks, tenang, dan tetap dalam keadaan sadar sepenuhnya. Hypnobirthing adalah salah satu cabang dari Hypnosis. Hypnosis telah diakui oleh WHO sebagai terapi alternative di luar Ilmu Kedokteran Barat yang sah. Hypnobirthing dilakukan oleh ibu dan pasangannya dalam keadaan relaksasi mendalam. Setelah masuk dalam keadaan relaksasi mendalam, dilakukanlah suatu penanaman sugesti ke otak mengenai hal-hal positif saat proses persalinan, misalnya bahwa proses persalinan itu tidak menyakitkan. Pada praktiknya, sang ibu diajarkan untuk memasukkan kata-kata positif ke dalam dirinya. Sang suami juga diharapkan ikut menanamkan kata-kata positif kepada istrinya. Pada awalnya ibu akan dibantu oleh terapis dalam prosesnya, selanjutnya ibu tersebut bisa melakukannya sendiri atau dengan bersama suami di rumah. Hypnobirthing dapat juga dilakukan dengan alat bantu CD (/Compact Disc/) rekaman suara sugesti. Kelas hypnobirthing biasanya dilakukan dalam tiga kali pertemuan, sekali seminggu dalam waktu satu setengah jam. Seorang ibu dapat mulai mengikuti kelas ini pada usia kehamilan sedini mungkin, tetapi tidak menutup kemungkinan kelas ini diikuti oleh ibu yang usia kehamilannya telah diatas enam bulan. Sebelum diakui sebagai terapi alternatif, Ilmu Kedokteran Barat sangat mengandalkan penggunaan obat-obatan dalam menghilangkan rasa nyeri selama proses persalinan. Semua obat-obatan tersebut berdifusi melalui plasenta sehingga menyebabkan efek-efek negatif pada janin. Akan tetapi, dengan adanya hypnobirthing bukan berarti menggantikan seluruh peran obat. Obat-obatan tetaplah dapat dipakai terutama bagi ibu-ibu yang mengalami nyeri sangat kuat.

Prinsip dasar metode hypnobirthing :

•Pikiran mempengaruhi seluruh tubuh. Segala sesuatu yang dilakukan tubuh ditentukan oleh pikiran. Oleh sebab itu ketika ditanamkan suatu pandangan bahwa proses persalinan adalah suatu proses alami yang tidak menyebabkan rasa nyeri sedemikian hebatnya, maka tubuh akan mengekspresikan hanya sedikit rasa nyeri saat persalinan.
•Rasa nyeri menghalangi proses persalinan. (Ini telah dibahas pada bagian pertama)
•Endorfin adalah pembunuh rasa nyeri alami yang terdapat dalam tubuh. Ini bisa dihasilkan ketika tubuh dalam keadaan relaksasi.

Keuntungan hypnobirthing:

•Kondisi tenang selama kehamilan akan direkam oleh janin dan membentuk kepribadian serta kecerdasan sejak di dalam rahim
•Mengurangi rasa mual, muntah, dan pusing
•Menciptakan keadaan yang seimbang sehingga pertumbuhan fisik dan psikis bayi lebih sehat
•Memperlancar jalannya proses persalinan dan meminimalkan rasa sakit
•Meningkatkan produksi ASI
•Dapat lebih mengontrol emosi dan perasaan
•Mencegah kelelahan yang berlebih saat proses persalinan

Dengan melihat penjelasan diatas dapat dinilai bahwa terapi hypnobirthing bisa dijadikan sebagai salah satu terapi alternative sejak dalam masa kehamilan sedini mungkin. Selain keuntungan yang diperoleh ibu dan bayinya, penggunaan terapi hypnobirthing juga memiliki keuntungan dilihat dari segi keefektifan dan keefisienannya, yaitu lebih murah dan mudah dilakukan.

Selanjutnya di Melahirkan Kini Tak Sakit Lagi Dengan Hypnobirthing

Sehat, Cantik, Bugar Selama Berbadan Dua

Perubahan tubuh selama hamil tak bisa dihindari. Ada banyak cara agar tetap cantik, bugar, dan sehat tanpa perlu meninggalkan aktivitas sehari-hari.
Kehamilan merupakan hal yang istimewa dalam kehidupan seorang wanita. Pada masa kehamilan, seorang calon ibu akan mengalami hal yang menyenangkan dan tak menyenangkan. Dari rasa bangga akan menjadi wanita sempurna dengan memperoleh anak sampai merasa mual dan muntah di awal kehamilan.
“Dengan badan besar, berbagai keluhan akan dirasakan oleh wanita hamil. Karena rahim membesar, saluran pencernaan dan usus-usus akan terdorong sehingga menyebabkan rasa tidak nyaman,” tutur dr. Agustinus Gatot, SpOG, dari RS Mitra Keluarga.

Kondisi ibu hamil memang tak selalu sama. Ada yang bisa menikmatinya dengan tetap ceria. Ada juga yang mengeluh merasa keletihan sepanjang hamil. Hampir seluruh wanita hamil, kira-kira tiga perempatnya, mengalami mual-mual di pagi hari. Ini biasa terjadi sepanjang trimester pertama. Kira-kira 10 persennya mengalami gangguan hebat sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
Mual-mual sebetulnya hal lumrah. Jadi, tak perlu terlalu memusingkan hal itu. Bahkan ada yang mengalaminya sepanjang kehamilan. Kendati demikian, sepanjang dokter tak menyarankan untuk istirahat total, Anda masih tetap bisa beraktivitas.
Apa saja yang perlu dijaga agar ibu hamil tetap kelihatan cantik, bugar, dan sehat? Ikuti kiat-kiat berikut ini.
JAGA PENAMPILAN
Terkadang kehamilan mengakibatkan perubahan pada kulit. Menjadi lebih berminyak, berjerawat, atau justru menjadi sangat kering. Nah, kendati badan membesar, jangan malas mempercantik diri. Tak perlu berdandan menor, sewajarnya saja. Oleskan pelembab dan bedak tipis pada kulit muka. Beri sedikit perona merah di pipi sehingga tak nampak pucat, juga lipstik warna cerah.
Jangan lupa untuk tetap melakukan perawatan wajah. Misalnya tetap membersihkan muka menjelang tidur. Gunakan sabun khusus wajah. Konsultasikan obat-obatan kulit muka yang digunakan pada dokter kandungan yang menangani Anda.
Biasanya tak cuma kulit muka yang mengalami perubahan. Akan muncul garis kecokelatan memanjang dari daerah muka sampai leher. Ini akan semakin jelas terlihat pada wanita hamil yang berkulit putih. Tapi jangan cemas, karena garis itu akan menghilang begitu Anda melahirkan.
Begitu juga dengan perut, kulit yang melar bisa mengakibatkan timbulnya garis-garis kecokelatan sepanjang perut (linea nigra). Karena itu, hindari menggaruk di daerah sekitar perut meski terasa gatal. Cukup diusap-usap saja lalu olesi dengan krim, oil, atau bedak untuk memberikan rasa nyaman.
Rambut pun akan terasa lebih berminyak dari biasanya jika sebelumnya ibu hamil memiliki jenis rambut berminyak. Bahkan ada juga yang malah menjadi kering dan bercabang. Lakukan perawatan rambut seperti biasanya. Tetaplah ke salon untuk melakukan creambath. Jalan-jalan ke salon merupakan salah satu kegiatan yang menyenangkan bagi Anda. Bahkan, jika memungkinkan, Anda tetap bisa melakukan perawatan lulur badan seperti biasanya.
Jadi, kehamilan sama sekali tak membatasi kebiasaan perawatan tubuh Anda. Justru jika Anda nampak cantik dan segar, menjalani kehamilan pun bukanlah beban.
Perubahan pada badan tak bisa dihindari. Mana ada wanita hamil yang tetap langsing? Karena itu Anda tak perlu memaksakan diri untuk tampak sexy dengan menggunakan pakaian ketat. Lebih baik kenakan pakaian longgar dari bahan yang nyaman semisal katun yang lebih mudah menyerap keringat karena umumnya ibu hamil lebih sering berpeluh. Carilah warna-warna cerah agar suasana hati terbawa gembira.
Nah, Anda pasti akan tampil dan terlihat lebih menarik. Apalagi ditambah kebahagiaan dari wajah keibuan Anda. Jangan heran banyak pria justru jatuh cinta pada penampilan wanita hamil.
Oh ya, jangan lupa gunakan sepatu bertumit rendah dengan sol dari karet, agar terhindar dari keseleo atau terpeleset.
GAYA HIDUP
Jadikan kehamilan sebagai sesuatu yang menyenangkan. Pikirkan hadiah yang akan Anda peroleh di ujung kehamilan: seorang bayi.
Di awal kehamilan, mungkin Anda sangat rewel. Apalagi jika itu kehamilan pertama. Biasanya memasuki kehamilan trimester kedua, perubahan tubuh sudah mulai bisa diadaptasi oleh ibu. Nafsu makan pun mulai membaik, karena mual-mual mulai hilang. Kondisi ini membuat kehamilan terasa sangat menyenangkan.
Lantaran perut belum terlalu membesar, Anda masih bisa duduk atau berbaring dalam posisi yang nyaman. Salah satu cara lain yang bisa dilakukan untuk menikmati kehamilan adalah dengan memantau perkembangan janin dalam perut. Saat duduk atau berbaring, misalnya, rabalah daerah sekitar perut. Usaplah penuh kasih. Ajaklah bayi Anda berkomunikasi.
Hal ini bisa dilakukan pula oleh ayah. Menjalin keeratan dengan janin sekaligus memberi rasa nyaman pada ibu, adalah hal luar biasa. Ayah yang kooperatif, mempermudah ibu untuk berbagi perasaan. Baik itu perasaan senang karena akan memperoleh bayi, maupun rasa khawatir terhadap kehamilan dan kondisi bayinya.
Perlu diketahui, pada trimester kedua, bayi Anda sudah mulai bergerak. Dimulai dengan gerakan-gerakan kecil dan halus, berlanjut dengan gerakan-gerakan seperti menendang, menggeliat, dan berputar. Semua ini akan semakin memudahkan Anda menjalani kehamilan.
Kebersamaan suami sangat membantu istri untuk bisa menjalani kehamilan dengan tenang. Faktor dukungan ini secara psikis membantu istri untuk tetap kuat dan tak merasa sendirian. Lantaran itu, suami harus tetap meluangkan waktu untuk menemani istri, mengantarnya ke dokter sehingga tahu dengan persis perkembangan janin. Kemudian menemani istri yang mulai kesulitan tidur pada trimester ketiga, mengajak istri nonton film, membelikan atau menyiapkan makanan terbaik bagi istri dan janin.
TETAP BEKERJA
Kehamilan tak berarti menghambat karir Anda di kantor. Selama dokter tak melarang, karena memang tak ada indikasi medis yang mengharuskan Anda istirahat total, Anda bisa tetap bekerja di kantor.
Sikap tubuh yang baik akan membantu Anda tetap bugar selama berada di kantor. Pada masa kehamilan, titik berat tubuh sedikit berpindah ke depan. Sehingga tubuh cenderung mengambil posisi berdiri dengan punggung yang melengkung. Sikap demikian menyebabkan otot-otot perut menjadi memanjang dan lemas. Maka otot-otot punggunglah yang akan memikul beban sehingga otot-otot semakin pendek kaku dan lelah. Dalam keadaan demikian, gerakan ringan saja akan memeras tulang punggung. Akibatnya, ibu hamil gampang mengeluh sakit punggung.
Sikap tubuh yang benar adalah tegak, tidak melengkung ke depan atau ke belakang. Dari atas ke bawah tubuh harus merupakan garis yang indah dan lurus. Latihlah dengan berdiri tegak di cermin. Tekan rapat-rapat busur dada dan tegangkan otot perut sampai membentuk garis lurus dari atas ke bawah. Jadikan ini sebagai sikap tubuh Anda sehari-hari.
Biasakan mengubah posisi jika Anda sudah mulai merasa bosan dan pegal. Jika lama duduk, sesekali Anda berdiri dan berjalan di sekitar ruangan. Ini penting untuk melancarkan peredaran darah di bagian bawah perut. Anda pun dapat duduk santai dengan meluruskan kaki dan punggung. Selonjorkan kaki untuk beberapa saat agar terhindar dari kram kaki.
Anda memang dilarang untuk mengangkat barang yang berat. Jangan malu untuk minta tolong. Tapi, Anda masih diperbolehkan mengangkat barang yang ringan. Hanya saja, jaga sikap tubuh agar punggung tak terasa nyeri. Yang benar adalah bukan membungkuk. Jongkoklah dan angkat barang tersebut. Lalu luruskan kaki ke posisi semula. Dengan demikian otot-otot punggung tak dipaksa mengikuti gerakan yang berat, melainkan diambil alih oleh otot-otot kaki.
Selama Anda masih bisa beraktivitas, lakukan dengan hati riang. Umumnya dokter akan menyarankan ibu hamil mengambil cuti enam minggu sebelum melahirkan. Tapi itu tak harus jadi patokan. Anda bisa mengambil cuti beberapa saat menjelang persalinan, agar Anda bisa berlama-lama dengan si kecil nantinya. Syaratnya tentu saja Anda bisa tetap menjalani pekerjaan di kantor.
Nah, kiat-kiat tadi bisa Anda terapkan mulai saat ini. Tak ada kata terlambat. Mulailah untuk hidup sehat selama hamil, agar Anda bisa terhindar dari segala risiko. Nikmatilah kehamilan dengan segala suka cita.

Selanjutnya di Sehat, Cantik, Bugar Selama Berbadan Dua

Analisa situasi kesehatan reproduksi remaja di Indonesia

Masalah remaja (usia >10-1,9 tahun) merupakan masalah yang perlu diperhatikan dalam pembangunan nasional di Indonesia. Studi analisis mengenal kecenderungan kesehatan, mengestimasikan bahwa pada tahun 2005 Indonesia akan menjadi negara dengan proporsi populasi usia kurang 15 tahun terbesar, dan diduga mencapal 30.02% pada tahun 2000. Masalah remaja terjadi, karena mereka tidak dipersiapkan mengenai pengetahuan tentang aspek yang berhubungan dengan masalah peralihan dari masa anak ke dewasa.. Masalah kesehatan remaja mencakup aspek fisik biologis dan mental, sosial. Perubahan fisik yang pesat dan perubahan endokrin/hormonal yang sangat dramatik merupakan pemicu masalah kesehatan remaja serius karena timbuhnya dorongan motivasi seksual yang menjadikan remaja rawan terhadap penyakit dan masalah kesehatan reproduksi, kehamilan remaja dengan segala konsekuensinya yaitu: hubungan seks pranikah, aborsi, PMS & RIV-AIDS serta narkotika, dll.

Hasil dari beberapa Studi:
Sebagai gambaran tentang masalah remaj'a kaitannya dengan perkembangan kesehatan reproduksi, tulisan ini mengungkap secara ringkas yang bersumber dari beberapa studi yang dilakukan tentang hal tersebut.
Banyak studi yang mengungkap bahwa perkawinan yang terlalu dini serta kehamilan dan persalinan pada usia remaja menyebabkan lbu maupun bayinya berisiko tinggi.
'Studi analisis situasi di kecamatan Tebet Jakarta (tahun 1997) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) di puskesmas Tebet, dilakukan pengembangan model Pelayanan KRR pada tahun 1997/1998. Kegiatan awal yang dilakukan adalah Analisis Situasi terhadap siswa SMP, SMU, Karang Taruna dan provider dari berbagai unit kerja seperti puskesmas, seksi UKS, Kelurahan, KUA, Kader PKK dan NGO (Yayasan Kusuma Buana), untuk mengidentifikasi masalah remaja, kebutuhan remaja terhadap informasi dan pelayanan serta fasilitas pelayanan yang tersedia.

Melalui Focus Group Diskusi (FGD) terungkap berbagai masalah remaja, yaitu hubungan seksual sebelum nikah, hamil diluar nikah, masalah aborsi, dan putus sekolah karena menikah, pemakaian alat kontrasepsi pada remaja. Melalui interview terhadap 41 orang remaja (13-18 tahun) diketahui hanya 19.5% remaja pernah memanfaatkan fasilitas pelayanan khusus macam pelayanan yang diperoleh belum mencerminkan pelayanan KRR.

Sebagian besar remaja menyatakan belum cukup informasi dan membutuhkan informasi tentang PMS/AIDS, perilaku seksual, organ seksual, persiapan perkawinan, KB, kehamilan/ aborsi, dan obat terlarang. Sumber informasi sebaiknya dan guru sekolah, orang tua, petugas kesehatan dan tokoh agama, dan disampaikan oleh orang ahli atau media masa. Mereka menyatakan waktu pelayanan KRR sebaiknya jam 14.00-16.00.
Sebagian besar remaja menyatakan sering mengalami sakit kepala dan sulit belajar. Timbuinya jerawat dialami oleh cukup banyak diantara mereka (36.6%), juga sakit mag, masalah haid/ mimpi basah, dll.

Sebagian besar provider menyatakan belum dapat menangani permasalahan KRR karena belum adanya petugas untuk pelayanan tersebut. Mereka setuju diadakan pelayanan KRR karena belum adanya petugas khusus untuk pelayanan tersebut. Dapat disimpulkan bahwa situasi remaja di kecamatan Tebet saat ini memerlukan penanganan segera, dilain pihak pelayanan KRR belum tcrsedia. Perlu segera disusun model pelayanan yang menjawab kebutulian remaja.

Status gizi ibu yang buruk berkontribusi terhadap 4 dari 5 penyebab utama kematian ibu yaitu perdarahan, abortus, hipertensi, infeksi dan partus macet. Dari studi yang pemah dilakukan terhadap remaja di Madura, Jawa Timur, hasilnya memperlihatkan bahwa remaja wanita memiliki status gizi buruk, meskipun bila dilihat dari pengetahuan remaja tentang gizi dan anemia cukup baik.

Sementara itu studi Needs Assesssment,for adolescents Reproductive Health (1999) yang sasarannya kepada, pendidik, orang tua, pemimpin organisasi, provider dan anak-anak remqja sendiri telah dilakukan di propinsi Jawa Tengah, dan propinsi jawa Timur, baik di urban maupun rural dengan metoda indepth interview & FGD. Dari semua kelompok ini ternyata membutuhkan informasi mengenai kesehatan reproduksi sehat remaja. Kelompok remaja mengetahui penyebab anemi karena kekurangan zat besi, pemenuhan gizi dalam makanan tidak tercukupi, serta gejala-gejalanya. Hubungan antara anemi dengan kesehatan reproduksi sudah diketahui oleh orang tua, provider dan pendidik, sementara kelompok remaja belum mengetahui sepenuhnya. Mereka hanya mengetahui bahwa penyakit anemia mengganggu proses kehamilan. Dari studi ini diperoleh informasi bahwa para orang tua di daerah penelitian belum mempersiapkan anak-anak mereka dalam menghadapi masa baligh. Hal ini disebabkan pada umumnya mereka nienganggap bahwa masalah seks adalah sesuuatu yang tabu atau saru. Orang tua merasa anak telah mendapatkannya dari sekolah, bacaan atau dari teman. Disamping itu, untuk orang tua yang pendidikan lebih rendah , merasa rendah diri dan menganggap anak-anak mereka sudah jauh lebih tahu dari mereka. Tentang kontrasepsi studi darl PT Surindo temyata sudah mengetahui tentang jenis-jenis kontrasepsi, yaitu hanya sebatas pil, suntik dan kondom. Mereka juga mengetahui bahwa fungsi alat kontrasepsi adalah untuk mencegah kehamilan serta mengatur jarak kehamilan. Studi ini juga mengungkap tentang kejadian aborsi. Dalam waktu 4 bulan sebelum survei menurut provider, ada 4 pasien remaja yang berniat untuk mcnggugurkan kandungan kepada bidan, namun ditolak. Dari hasil FGD mereka menjelaskan tentang cara-cara, menggugurkan kandungan yaitu antara lain dengan minum jamu, urut ke dukun, minum minuman keras atau carnpuran pil KB dengan sprite.
Sebab-sebab teradinya kehamilan illegal adalah akibat kurangnya perhatian dan bimbingan orang tua, akibat salah pergaulan dan ada pula yang ingin menguji alat kontrasepsi. Mengenai penyakit menular seksual (PMS) yang umum diketahui remaja adalah HIV/AIDS, dikarenakan selama ini yang sering dipopulerkan secara gencar adalah HIV AIDS. Tabel berikut ini memberikan gambaran tentang Tingkah Laku Seksual Remaja Perkotaan di Indonesia.

Penelitian Lokasi/ Tahun Temuan
1.Istiati
2.Affandi
3.UII
4.Dasakung
5.Sarlito Surakarta, 1991
Jakarta, 1985
Yogyakarta, 1984
Yogyakarta, 1984
Jakarta, 1982
• 73 kehamilan remaja pranikah
• 80% remaja yg hamil melakukan sanggama dirumah sendiri
• 13% dari 846 pernikahan didahului kehamilan
• 62% dari 29 mahasiswa kumpul kebo
• 75% remaja wanita menjaga kegadisan

Remaja wanita merupakan satu kesempatan untuk memperbaiki keadaan dan kelangsungan matemal dan perineonatal bila mereka masuk dalam proses dengan status gizi yang baik.
Pengetahuan remaja, orang tua, pendidik dan pimpinan oraganisasi terkait tentang kesehatan reproduksi remaja perlu ditingkatkan dan perlu informasi serta sosialisasinya.
Seksualitas dan kesehatan reproduksi remaja didefinisikan sebagai keadaan sejahtera fisik dan psikis seorang remaja, termasuk keadaan terbebas dari kehamilan yang tak dikehendaki, aborsi yang tidak aman, penyakit menular seksual (PMS) ter-masuk HIV/AIDS, serta semua bentuk kekerasan dan pemaksaan seksual
Mengapa Kesehatan Reproduksi Remaja Sangat Penting?
Masa remaja adalah masa transisi antara masa kanak-kanak dengan dewasa dan relatif belum mencapai tahap kematangan mental dan sosial sehingga mereka harus menghadapi tekanan-tekanan emosi dan sosial yang saling bertentangan. Banyak sekali life events yang akan terjadi yang tidak saja akan menentukan kehidupan masa dewasa tetapi juga kualitas hidup generasi berikutnya sehingga menempatkan masa ini sebagai masa kritis.
Di negera-negara berkembang masa transisi ini berlangsung sangat cepat. Bahkan usia saat berhubungan seks pertama ternyata selalu lebih muda daripada usia ideal menikah
Pengaruh informasi global (paparan media audio-visual) yang semakin mudah diakses justru memancing anak dan remaja untuk mengadaptasi kebiasaan-kebiaasaan tidak sehat seperti merokok, minum minuman berakohol, penyalahgunaan obat dan suntikan terlarang, perkelahian antar-remaja atau tawuran. Pada akhirnya, secara kumulatif kebiasaan-kebiasaan tersebut akan mempercepat usia awal seksual aktif serta mengantarkan mereka pada kebiasaan berperilaku seksual yang berisiko tinggi, karena
kebanyakan remaja tidak memiliki pengetahuan yang akurat mengenai kesehatan reproduksi dan seksualitas serta tidak memiliki akses terhadap informasi dan pelayanan kesehatan reproduksi, termasuk kontrasepsi.
Kebutuhan dan jenis risiko kesehatan reproduksi yang dihadapi remaja mempunyai ciri yang berbeda dari anak-anak ataupun orang dewasa. Jenis risiko kesehatan reproduksi yang harus dihadapi remaja antara lain adalah kehamilan, aborsi, penyakit menular seksual (PMS), ke-kerasan seksual, serta masalah keterbatasan akses terhadap informasi dan pelayanan kesehatan. Risiko ini dipe-ngaruhi oleh berbagai faktor yang saling
berhubungan, yaitu tuntutan untuk kawin muda dan hubungan seksual, akses terhadap pendidikan dan pekerjaan, ketidaksetaraan jender, kekerasan seksual dan pengaruh media massa maupun gaya hidup.
Khusus bagi remaja putri, mereka kekurangan informasi dasar mengenai keterampilan menegosiasikan hubungan seksual dengan pasangannya. Mereka juga memiliki kesempatan yang lebih kecil untuk mendapatkan pendidikan formal dan pekerjaan yang pada akhirnya akan mempengaruhi kemampuan pengambilan keputusan dan pemberdayaan mereka untuk menunda perkawinan dan kehamilan serta mencegah kehamilan yang tidak dikehendaki. Bahkan pada remaja putri di pedesaan, haid
pertama biasanya akan segera diikuti dengan perkawinan yang menempatkan mereka pada risiko kehamilan dan persalinan dini.
Kadangkala pencetus perilaku atau kebiasaan tidak sehat pada remaja justru adalah akibat
ketidak-harmonisan hubungan ayah-ibu, sikap orangtua yang menabukan pertanyaan anak/remaja tentang fungsi/proses reproduksi dan penyebab rangsangan seksualitas (libido), serta frekuensi tindak kekerasan anak (child physical abuse).
Mereka cenderung merasa risih dan tidak mampu untuk memberikan informasi yang memadai mengenai alat reproduksi dan proses reproduksi tersebut. Karenanya, mudah timbul rasa takut di kalangan orangtua dan guru, bahwa pendidikan yang menyentuh isu perkembangan organ reproduksi dan fungsinya justru malah mendorong remaja untuk melakukan hubungan seks pranikah
Kondisi lingkungan sekolah, pengaruh teman, ketidaksiapan guru untuk memberikan pendidikan kesehatan reproduksi, dan kondisi tindak kekerasan sekitar rumah tempat tinggal juga berpengaruh
Remaja yang tidak mempunyai tempat tinggal tetap dan tidak mendapatkan perlindungan dan kasih sayang orang tua, memiliki lebih banyak lagi faktor-faktor yang berkontribusi, seperti: rasa kekuatiran dan ketakutan yang terus menerus, paparan ancaman sesama remaja jalanan, pemerasan, penganiayaan serta tindak kekerasan lainnya, pelecehan seksual dan perkosaan Para remaja ini berisiko terpapar pengaruh lingkungan yang tidak sehat, termasuk penyalahgunaan obat, minuman
beralkohol, tindakan kriminalitas, serta prostitusi
Pelayanan Kesehatan Reproduksi bagi Remaja
Pilihan dan keputusan yang diambil seorang remaja sangat tergantung kepada kualitas dan kuantitas informasi yang mereka miliki, serta ketersediaan pelayanan dan kebijakan yang spesifik untuk mereka, baik formal maupun informal
Sebagai langkah awal pencegahan, peningkatan pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi harus ditunjang dengan materi komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) yang tegas tentang penyebab dan konsekuensi perilaku seksual, apa yang harus dilakukan dan dilengkapi dengan informasi mengenai saranan pelayanan yang bersedia menolong seandainya telah terjadi kehamilan yang tidak diinginkan atau tertular ISR/PMS. Hingga saat ini, informasi tentang kesehatan reproduksi disebarluaskan dengan pesan-pesan yang samar dan tidak fokus, terutama bila mengarah pada perilaku seksual
Di segi pelayanan kesehatan, pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana di Indonesia hanya dirancang untuk perempuan yang telah menikah, tidak untuk remaja. Petugas kesehatan pun belum dibekali dengan kete-rampilan untuk melayani kebutuhan kesehatan reproduksi para remaja
Jumlah fasilitas kesehatan reproduksi yang menyeluruh untuk remaja sangat terbatas. Kalaupun ada, pemanfaatannya relatif terbatas pada remaja dengan masalah kehamilan atau persalinan tidak direncanakan. Keprihatinan akan jaminan kerahasiaan (privacy) atau kemampuan membayar, dan kenyataan atau persepsi remaja terhadap sikap tidak senang yang ditunjukkan oleh pihak petugas kesehatan, semakin membatasi akses pelayanan lebih jauh, meski pelayanan itu ada. Di samping itu, terdapat pula hambatan legal yang berkaitan dengan pemberian pelayanan dan informasi kepada kelompok remaja. Karena kondisinya, remaja merupakan kelompok sasaran pelayanan yang mengutamakan privacy dan confidentiality. Hal ini menjadi penyulit, mengingat sistem pelayanan kesehatan dasar di Indonesia masih belum menempatkan kedua hal ini sebagai prioritas dalam upaya perbaikan kualitas pelayanan yang berorientasi pada klien.

Selanjutnya di Analisa situasi kesehatan reproduksi remaja di Indonesia

Pentingnya pendidikan seks bagi keluarga

Selayaknyalah orangtua sebagai pihak pertama yang bertanggung jawab terhadap keselamatan putra dan putrinya dalam menjalani tahapan-tahapan perkembangan (fisik, emosional, intelektual, seksual, sosial dan lain- lain) yang harus mereka lalui, dari anak-anak hingga mereka dewasa. Tanggungjawab orang tua tidak hanya mencakup atau terbatasi pada kebutuhan materi saja, tetapi sesungguhnya mencakup juga kepada seluruh aspek kehidupan anaknya, termasuk didalamnya aspek pendidikan seksual. Dimana pemahaman dan pemilihan metode pendidikan seksual yang tepat akan mengantarkan anak menjadi insan yang mampu menjaga dirinya dari perbuatan-perbuatan yang terlarang dan sadar akan ancaman dan peringatan dari perbuatan zina serta memiliki pegangan agama yang jelas.

Karena pendidikan seks berkaitan erat dengan aqidah. Bagi orang tua muslim, pendidikan seks sebaiknya dibingkai dengan nilai akhlak dan etika Islam. Dalam makalah ini, kita tidak akan membahas masalah mengenai cara bersetubuh atau persetubuhan yang aman, seks yang dapat mencegah kehamilan dan sebagainya, karena pendidikan seks yang kita inginkan adalah agar anak mengetahui fungsi organ seks, tanggungjawabnya, halal haram yang berkaitan dengan organ seks, dan panduan menghindari penyimpangan prilaku seksual sejak dini.

Akses informasi seks yang sangat mudah dari berbagai media akan mempercepat hancurnya generasi penerus bangsa. Informasi tersebut dapat diperoleh dengan sangat mudah baik lewat internet, HP, buku komik dewasa dan anak, televisi (sinetron, film), CD, play station, serta media lainnya, menyerbu anak-anak yang dikemas sedemikian rupa sehingga perbuatan seks dianggap lumrah dan menyenangkan.

Jalan satu-satunya menyikapi fenomena ini adalah kita harus membentengi anak-anak kita dengan nilai-nilai seksualitas yang benar, yang dilandasi dengan agama.

Oleh sebab itulah, sebagai orang tua, sangat perlu untuk mengetahui apa itu pendidikan seks? Seberapa penting pendidikan seks bagi pendidikan anak-anaknya? Bagaimana Islam mengajarkan tentang pendidikan seks buat umatnya? Apa tujuan pendidikan seks dalam islam? Adakah tahapan umur dalam menyampaikan pendidikan seks pada anak?Apa arti pendidikan seks bagi remaja?

Definisi pendidikan Seks

Baiklah kita mulai dengan definisi pendidikan seks. Terdapat bermacam-macam definisi Pendidikan seks, yaitu:

•Pendidikan seks di negara-negara sekuler menitik beratkan pada perilaku seks yang aman dan sehat dan tak mengajari anak-anak tentang menghindari seks bebas, sehingga tidak bisa mengurangi timbulnya penyakit menular seksual (PMS) dan kehamilan pra nikah

•Pendidikan seks adalah perlakuan sadar dan sistematis di sekolah, keluarga dan masyarakat untuk menyampaikan proses perkelaminan menurut agama dan yang sudah diterapkan oleh masyarakat. Intinya pendidikan seks tidak boleh bertentangan dengan ajaran agama .

•Pendidikan seks menurut Islam adalah upaya pengajaran dan penerapan tentang masalah-masalah seksual yang diberikan pada anak, dalam usaha menjaga anak dari kebiasaan yang tidak islami serta menutup segala kemungkinan kearah hubungan seksual terlarang (zina)

Pada makalah ini saya membatasi pembahasan pendidikan seks yang sesuai definisi terakhir yaitu melatih umat Islam, terutama anak anak dan remaja agar menyadari bahwa kebutuhan atau kegiatan seksual perlu dipenuhi secara baik dan halal.

Pendidikan Seks Berdasarkan Usia

Pertanyaan selanjutnya adalah sejak kapan pendidikan seks dapat diberikan? Sesungguhnya tidak ada batasan, menurut sebagian ahli dalam pendidikan seks, pendidikan seks dapat mulai diberikan ketika anak mulai bertanya tentang seks dan kelengkapan jawaban bisa diberikan sesuai dengan seberapa jauh keingintahuan mereka dan tahapan umur sang anak.

Menurut Muhammad Sa’id Mursi, pendidikan seks dapat dimulai sejak dini, karena pendidikan seks tidak hanya mencakup pada pertanyaan dan jawaban belaka. Contoh teladan, pembiasaan akhlak yang baik, penghargaan terhadap anggota tubuh, menanamkan rasa malu bila aurat terlihat orang lain ataupun malu melihat aurat orang lain dan lain sebaginya juga termasuk pendidikan seks bagi anak-anak perlu ditanamkan dalam diri anak sejak dini, misalnya:

•Memisahkan tempat tidur antara anak perempuan dan laki-laki pada umur 10 tahun.
•Mengajarkan mereka meminta izin ketika memasuki kamar orangtuanya. Terutama dalam tiga waktu: sebelum shalat fajar, waktu Zhuhur dan setelah shalat Isya

Namun ada juga sebagian ahli yang mengklasifikasikan perkembangan anak dalam beberapa fase, yaitu:

Fase pertama atau Tamyiz (masa pra pubertas). Fase ini ada pada usia antara 7–10 tahun. Pada tahap ini diajarkan mengenali identitas diri berkaitan erat dengan organ biologis mereka serta perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Pada masa ini juga anak diberi pelajaran tentang meminta izin dan memandang sesuatu ketika akan memasuki kamar orangtuanya.

Fase kedua atau Murahaqah (pubertas), ada pada usia 10-14 tahun. Pada tahap umur ini, anak harus diberikan penjelasan mengenai fungsi biologis secara ilmiah, batas aurat, kesopanan, akhlak pergaulan laki-laki dan menjaga kesopanan serta harga diri. Pada masa ini anak sebaiknya dijauhkan dari berbagai rangsangan seksual, seperti bioskop, buku-buku porno, buku-buku yang memperlihatkan perempuan-perempuan yang berpakaian mini dan sebagainya.

Fase ketiga atau Bulugh (Masa Adolesen), pada usia 14-16 tahun. Pada tahap ini adalah paling kritis dan penting, karena naluri ingin tahu dalam diri anak semakin meningkat ditambah dengan tahapan umur yang semakin menampakkan kematangan berfikir. Pada masa ini juga anak sudah siap menikah (ditandai dengan mulai berfungsinya alat-alat reproduksi), maka anak bisa diberi pelajaran tentang etika hubungan seksual.

Fase keempat (masa pemuda), setelah masa andolesen, pada masa ini anak diberi pelajaran tentang etika isti’faaf (menjaga diri) jika belum mampu melaksanakan pernikahan.

Fase kelima (analisa).

Sedangkan menurut Clara Kriswanto pendidikan seks berdasarkan usia sebagai berikut:

Usia 0-5 tahun
•Bantu anak agar merasa nyaman dengan tubuhnya
•Beri sentuhan dan pelukan kepada anak agar mereka merasakan kasih sàyang dari orangtuanya secara tulus.
•Bantu anak memahami perbedaan perilaku yang boleh dan tidak boleh dilakukan di depan umum. Contohnya, saat anak selesai mandi harus mengenakan baju di dalam kamar mandi atau di kamarnya. Orangtua harus menanamkan bahwa tidak diperkenankan berlarian usai mandi tanpa busana. Anak harus tahu bahwa ada hal-hal pribadi dari tubuhnya yang tidak sèmua orang boleh lihat apalagi menyentuhnya.
•Ajari anak untuk mengetahui perbedaan anatomi tubuh pria dan wanita. Jelaskan proses tubuh seperti hamil dan melahirkan dalam kalimat sederhana. Dari sini bisa dijelaskan bagaimana bayi bisa berada dalam kandungan ibu. Tentu saja harus dilihat perkembangan kognitif anak. Yang penting orangtua tidak membohongi anak misalnya dengan mengatakan kalau adik datang dari langit atau dibawa burung. Cobalah memosisikan diri Anda sebagai anak pada usia tersebut. Cukup beritahu hal-hal yang ingin diketahuinya. Jelaskan dengan contoh yang terjadi pada binatang.
•Hindari perasaan malu dan bersalah atas bentuk serta fungsi tubuhnya.
•Ajarkan anak untuk mengetahui nama yang benar setiap bagian tubuh dan fungsinya. Katakan vagina untuk alat kelamin wanita dan penis untuk alat kelamin pria ketimbang mengatakan burung atau yang lainnya.
•Bantu anak memahami konsep pribadi dan ajarkan mereka kalau pembicaraan soal seks adalah pribadi.
•Beri dukungan dan suasana kondusif agar anak mau datang kepada orangtua untuk bertanya soal seks
Usia 6-9 tahun
•Tetap menginformasikan masalah seks kepada anak, meski tidak ditanya.
•Jelaskan bahwa setiap keluarga mempunyai nilai-nilai sendiri yang patut dihargai. Seperti nilai untuk menjaga diri sebagai perempuan atau laki-laki serta menghargai lawan jenisnya.
•Berikan informasi mendasar tentang permasalahan seksual
•Beritahukan kepada anak perubahan yang akan terjadi saat mereka menginjak masa pubertas.
Usia 10-12 tahun
•Bantu anak memahami masa pubertas.
•Berikan penjelasan soal menstruasi bagi anak perempuan serta mimpi basah bagi anak laki-laki sebelum mereka mengalaminya. Dengan begitu anak sudah diberi persiapan tentang perubahan yang bakal terjadi pada dirinya.
•Hargai privasi anak.
•Dukung anak untuk melakukan komunikasi terbuka.
•Tekankan kepada anak bahwa proses kematangan seksual setiap individu itu berbeda-beda. Bantu anak untuk memahami bahwa meskipun secara fisik ia sudah dewasa, aspek kognitif dan emosionalnya belum dewasa untuk berhubungan intim.
•Beri pemahaman kepada anak bahwa banyak cara untuk mengekspresikan cinta dan kasih sayang tanpa perlu berhubungan intim.
•Diskusi terbuka dengan anak tentang alat kontrasepsi. Katakan bahwa alat kontrasepsi berguna bagi pasangan suami istri untuk mengatur atau menjarangkan kelahiran.
•Diskusikan tentang perasaan emosional dan seksual.
Usia 13-15 tahun
•Ajarkan tentang nilai keluarga dan agama.
•Ungkapkan kepada anak kalau ada beragam cara untuk mengekspresikan cinta.
•Diskusikan dengan anak tentang faktor-faktor yang harus dipertimbangkan sebelum melakukan hubungan seks.
Usia 16-18 tahun
•Dukung anak untuk mengambil keputusan sambill memberi informasi berdasarkan apa seharusnya ia mengambil keputusan itu.
•Diskusikan dengan anak tentang perilaku seks yang tidak sehat dan ilegal.

Pentingnya Pendidikan seks bagi remaja

Remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Menurut WHO (badan PBB untuk kesehatan dunia) usia remaja adalah 12 sampai 24 tahun. Namun jika pada usia remaja seseorang sudah menikah, maka ia tergolong usia dewasa. Sebaliknya, jika usia sudah bukan lagi remaja tetapi masih tergantung pada orang tua (tidak mandiri), maka dimasukkan ke dalam kelompok remaja.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika berbicara tentang remaja dan pendidikan seks, terutama yang berhubungan perkembangan seks. Ada kesan pada remaja bahwa seks itu menyenangkan, puncak rasa kecintaaan, tidak ada kedukaan, tidak menyakitkan bahkan membahagiakan, sehingga tidak ada yang perlu ditakutkan. Seks hanya berkisar prilaku seks semata yang disertai birahi, bahkan ada yang beranggapan bahwa gaul atau tidaknya seorang remaja dilihat dari pengalaman seks mereka, sehingga ada opini “seks adalah sesuatu yang menarik dan perlu dicoba“ (dikenal dengan istilah sexpectation).

Pendidikan seks diperlukan agar anak mengetahui fungsi organ seks, tanggungjawab yang ada padanya, halal haram berkaitan dengan organ seks dan panduan menghindari penyimpangan dalam prilaku seksual mereka sejak dini.

Memang masa remaja adalah masa yang sangat didominasi dengan masalah-masalah seks. Remaja juga akan sangat memperhatikan masalah-masalah seks. Banyak remaja yang mengkonsumsi bacaan-bacaan porno, melihat film-film blue dan semakin bertambah ketika mereka berhadapan dengan rangsangan seks seperti suara, pembicaraan, tulisan, foto, sentuhan, film. Bahkan semakin hari semakin bervariatif. Padahal apabila remaja sudah terjatuh dalam kegiatan seks yang haram, maka akibatnya sudah tidak bisa dibayangkan lagi:
1.Hilangnya harga diri bagi remaja laki dan hilangnya keperawanan bagi perempuan.
2.Perasaan berdosa yang mendalam, terkadang berakibat menjadi lemah dan semakin jauh dengan Allah SWT.
3.Perasaan takut hamil.
4.Lemahnya kepercayaan antara dua pihak.
5.Apabila hubungan ini diteruskan, akan menjadi hubungan yang gagal, terlebih bila dikembalikan dengan hukum syari’at.
6.Penghinaan masyarakat terhadap remaja laki-laki dan perempuan, juga kepada keluarganya.
Bagaimana solusinya? DR. Akram Ridho Mursi memberikan solusinya, sebagai berikut:
Pertama, dengan meminimalkan hal-hal yang merangsang, mengekang ledakan-ledakan nafsu dan menguasainya. Sebab, sesungguhnya tuntuntan untuk memenuhi hasrat biologis didorong oleh dua sebab:
•Ekstern, dengan jalan rangsangan. Pada awalnya memori seks dibentuk oleh stimulasi eksternal (bukan persepsi).
•Intern, dengan jalan berpikir dan bertindak.
Kedua, dengan menjaga diri (Isti’faaf). Hal ini merupakan bagian dari proses sebagai berikut:
1.Memahami diri. dimana remaja putra dan putri memahami tentang jati dirinya. Menyadari akan tugas dan tanggungjawab hidup, mengerti hubungan dirinya dengan lingkungannya,
2.Kualitas akhlak. Menyadari batas-batas nilai, tugas masyarakat. Kecil dan besar, komitmen dengan tanggung jawab bersama dalam masyarakat.
3.Kesadaran beragama. Perasaan taqwa dan muroqabah-Nya.
4.Perasaan damai di rumah. Terbangun dari keterbukaan, cinta kasih, saling memahami diantara sesama anggota keluarga.
5.Pengawasan yang cerdas dari orang tua.
6.Komitmen dengan aturan-aturan Allah SWT dalam berpakaian dan dalam bergaul dengan lawan jenis.
7.Menghindari pergaulan bebas dan mencegah berduaan tanpa mahram.

Apa yang bisa orangtua lakukan agar anak dan remaja tak sungkan berkomunikasi tentang seks ?

1.Ubah cara berpikir anda. Bahwa makna pendidikan seks itu sangat luas, tidak hanya berkisar masalah jenis kelamin dan hubungan seksual. Tapi di dalamnya ada perkembangan manusia (termasuk anatomi dan fisiologi organ tubuh, terutama organ reproduksi); hubungan antar manusia (antar keluarga, teman, pacar dan perkawinan); kemampuan personal (termasuk di dalamnya tentang nilai, komunikasi, negosisasi dan pengambilan keputusan); perilaku seksual; kesehatan seksual (meliputi kontrasepsi, pencegahan Infeksi Menular Seksual (IMS), HIV/AIDS, aborsi dan kekerasan seksual); serta budaya dan masyarakat (tentang jender, seksualitas dan agama).

2.Mengajarkan tentang pendidikan seks sejak dini. Seperti saat anda mulai mengajari “ini hidung”, atau “ini mulut”, maka pada saat itulah anda mengajarinya “ini penis” atau “ini vulva” . Jangan menggunakan istilah-istilah yang tidak tepat (misalnya “nenen” untuk mengganti kata payudara atau yang lainnya), karena dengan demikian tanpa sengaja kita telah membuat dikotomi, antara organ yang biasa dan organ yang “jorok” atau tabu atau negatif. Karena persepsi tentang bagian tubuh yang keliru akan berdampak negatif bagi anak di masa yang akan datang.

3.Manfaatkan ‘Golden Moments”, misalnya saat sedang menonton teve yang sedang menayangkan kasus perkosaan, saat sedang melakukan aktivitas berdua (masak, membereskan tempat tidur), dan lain-lain.

4.Dengarkan apa yang diucapkan anak dengan sungguh-sungguh, pahami pikiran dan perasaan mereka. Dengan demikian mereka akan merasa diterima, jika sudah merasa diterima, mereka akan membuka diri, percaya dan mudah diajak kerja sama.

5.Jangan menceramahi. Anak umumnya tidak suka diceramahi. Karena pada saat kita menceramahi seseorang, biasanya kita “menempatkan” diri kita lebih tinggi darinya. Bukan dengan cara ini kita bisa berkomunikasi dengan mereka.

6.Gunakan istilah yang tepat, sesuai dengan usianya. Misalnya saja kalau anak anda sudah beranjak remaja, maka gunakanlah bahasa gaul yang biasa digunakan remaja, sehingga anak tidak merasa sungkan menanggapi pembicaraan anda.

7.Gunakan pendekatan agama. Kita harus meyakini bahwa segala masalah dan persoalan di dunia ini harus diselesaikan dengan nilai-nilai agama. Karena nilai-nilai agama tidak akan pernah berubah sampai kapan pun. Anak-anak juga harus diajak mempraktekkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.

8.Mulai saat ini juga. Begitu anda membaca artikel ini, mulai susun strategi apa yang akan anda gunakan untuk mulai mengajak anak berbicara. Yang perlu diingat yaitu bahwa anak adalah orang tua di masa yang akan datang, maka dari itu harus kita persiapkan sedemikian rupa agar menjadi generasi yang siap menghadapi masa depan dengan segala rintangannya. Percayalah, bahwa anda merupakan orang yang paling tepat dalam hal ini, dengan mempercayai diri sendiri, anda pun telah memberikan kepercayaan pada anak..

Selanjutnya di Pentingnya pendidikan seks bagi keluarga

HypnoBirthing

Melahirkan dengan cara terapi hipnotis? Kenapa nggak? Konon melahirkan dengan teknik ini banyak memberi manfaat bagi calon ibu, antara lain rasa nyaman, berkurangnya rasa sakit (bahkan ada yang tidak merasakan sakit sama sekali) hingga rasa bahagia. Wah, jadi penasaran…
HypnoBirthing merupakan sebuah paradigma baru dalam pengajaran melahirkan secara alami. Teknik ini mudah dipelajari, melibatkan relaksasi yang mendalam, pola pernapasan lambat dan petunjuk cara melepaskan endorfin dari dalam tubuh (relaksan alami tubuh) yang memungkinkan calon ibu menikmati proses kelahiran yang aman, lembut, cepat dan tanpa proses pembedahan.
HypnoBirthing dicetuskan berdasarkan buku yang ditulis oleh pakar ginekologi Dr. Grantly Dick-Read, yang memublikasikan buku Childbirth Without Fear pada 1944. Terapi HypnoBirthing selanjutnya dikembangkan oleh Marie Mongan, pendiri HypnoBirthing Institute.
Terapi ini mengajarkan para ibu untuk memahami dan melepaskan Fear-Tension-Pain Syndrome yang seringkali menjadi penyebab kesakitan dan ketidaknyamanan selama proses kelahiran.

Saat kita merasa takut, tubuh mengalihkan darah dan oksigen dari organ pertahanan non esensial menuju kelompok otot besar di wilayah kaki dan tangan. Akibatnya, area wajah ‘ditinggalkan’, makanya ada ungkapan “pucat karena ketakutan”. Dalam situasi yang menakutkan, tubuh mempertimbangkan bahwa uterus atau rahim dipandang sebagai organ ‘tidak penting’ . Menurut Dr. Dick-Read, rahim pada perempuan yang ketakutan secara kasat mata memang tampak putih. Wah.
HypnoBirthing mengeksplorasi mitos bahwa memang rasa sakit adalah hal yang wajar dan dibutuhkan saat melahirkan normal. Saat perempuan yang melahirkan terbebas dari rasa takut, otot-otot di tubuhnya termasuk otot rahim akan mengalami relaksasi, yang akan membuahkan proses kelahiran yang lebih mudah dan bebas stres.
Dalam beberapa kasus, tahapan proses kelahiran juga menjadi lebih pendek, mengurangi kelelahan selama perjuangan melahirkan bayi dan ibu akan tetap segar, penuh energi setelah melahirkan.
“Bisa dikatakan HypnoBirthing membuat Anda melahirkan bebas dari rasa takut, tidak bebas dari rasa sakit, meskipun beberapa perempuan mengalami proses melahirkan tanpa rasa sakit sama sekali,” ujar Mongan. “Mengurangi ketakutan akan membuat tubuh ibu bekerja seperti yang seharusnya.”
Memelajari sevuah bahasa baru melahirkan merupakan kesatuan dalam pelatihan HypnoBirthing. Misalnya, ketimbang fokus pada kontraksi, seorang ibu yang mendalami HypnoBirthing mengalami sebuah ‘gelora’. Saat alam bawah sadar ibu menerima kata ‘gelora’, tubuhnya menciptakan jawaban fisiologis seketika, sebuah respon yang amat berbeda dari kata ‘kontraksi’.
Dengan memahami betapa efektifnya jawaban tubuh terhadap proses melahirkan yang lebih lembut, seorang ibu HypnoBirthing memiliki keahlian secara lisan dan visual mengenai kemampuan alaminya dalam mengikuti cara alami ideal melahirkan.
Secara cepat ibu akan belajar mempercayai insting melahirkan pada tubuhnya, bahwa tubuhnya diciptakan untuk bekerja dalam irama yang selaras saat mengeluarkan bayi ke dunia.
“Ada perbedaan besar antara HypnoBirthing dan kelas pendidikan melahirkan lainnya, dan ini bukanlah hanya potongan hipnotis. HypnoBirthing lebih menekankan melahirkan dengan cara positif, lembut, aman dan bagaimana mencapainya denganmudah,” ujar Mongan.
Pada 1958, the American Medical Association menyetujui terapi dengan menggunakan hipnotis, meski sejuah ini terapi hipnotis yang dipakai untuk memudahkan proses kelahiran bayi belum banyak diketahui publik.
Selanjutnya di HypnoBirthing